Sabtu, 17 Oktober 2009

My Mom Is Amazing

Surat Buat Ibuku Tercinta


Assalamu Alaikum..
Bu, Apa Kabar? Semoga Allah senantiasa mejaga ibu dalam setiap waktu…
Entah mengapa aku ingin menuliskan surat ini. Aku tahu ibu mungkin tak akan pernah membacanya. Kalaupun ibu membacanya, aku tak yakin ibu akan bisa memahaminya. Entahlah, aku ingin saja… Ada desakan dari dalam. Keinginan., hanya itu...
Bu…
Maafkan anakmu ini yang sampai saat ini belum bisa menjadi sesuatu (meski ibu tak pernah meminta sesuatu dariku).. Bu.. Aku Rindu..

Bu…
Aku Sayang Ibu… Walaupun aku sendiri tak tahu bagaimana harus mengungkapkan rasa sayang ini… Yang bisa kulakukan dalam setiap sholat lima waktuku yang sejak kecil ibu ajarkan dan contohkan,. Hanya berdo’a meminta perlindungan Allah untuk mu…
Bu…
Aku tak ingin menangis.. Tapi entah mengapa, air mata ini tak bisa tertahan saat menulis surat ini… Bu, aku cinta ibu, aku cinta ibu karena Allah. Tahukah ibu, itu kalimat siapa? Itu adalah kalimat Delisa yang ia ucapakan pada ummi dan abinya. Ah, ibu tak akan tahu siapa delisa itu… Dia anak-anak yang masin berusia 6 tahun bu. Ia hanyalah tokoh rekaan dalam sebuah novel . Tapi mengapa ia terasa begitu nyata bagiku, ia terasa hidup, seolah adikku, dan seolah diriku sendiri. Saat itu bu, aku tak kuasa untuk tak menangis saat membacanya. Aku ingat ibu, betapa dulu aku tak terpikirkan mengucapkan kalimat seindah itu pada ibu. Saat aku seusia Delisa.
Bu…
hari demi hari kian berlalu. Entah sudah berapa umur ibu.. Dulu Ibu cuman bilang kalo ibu lahir tahun1947, itupun tidak pasti kan? Kalopun benar, berarti ibu sudah menginjak umur 62 tahun.. Hufh… Bu…
Aku Takut!!
Ibu sudah semakin menua… Aku takut kalo saja aku tidak sempat membahagiakan ibu, maafkan aku bu… Ketakutanku ini mungkin konyol… karena bisa saja aku yang mendahului ibu untuk dipanggil oleh Nya.. Tapi tetap saja.. Aku takut…
Bu….
Apa yang ibu lakukan saat ini? Masih berjualan yah?? Hufh… Ibu… Sudah berulang kali kami katakan, ibu beristirahat saja, kami sudah dewasa, anak2mu sudah banyak yang berpenghasilan, Alhamdulillah diatas rata2, dan itu semua berkat do’amu… Ibu cukup berdiam dirumah dan focus istirahat dan ibadah saja padaNya, (walaupun kerja itu juga ibadah).. Tapi tetap saja sih.. Ibu emang orangnya seperti itu, tak bisa diam untuk bekerja…Tapi Itulah yang membuat kami bangga memiliki Ibu sepertimu.. Tak Pernah lelah bekerja demi anak2nya..
Bu…
Maafkan anakmu ini yang masih saja sering merepotkanmu…
Aku janji, tetesan air mata yang pernah jatuh dipipi ibu karena kenakalanku waktu kecil, akan aku ganti dengan tetesan air mata kebahagiaan yang akan jatuh dipipi ibu karena melihatku bisa menjadi kebanggan ibu!!
Salam Hangat Penuh CInta Karena Allah..
Aku Mencintaimu Bu…… Karna Allah….
Wassalam
Jakarta, 16 Oktober 2009
Anakmu
Fadhil

Ujang Sayang Ibu

Kafemuslimah.com - Setiap liburan SD aku sering menghabiskannya di kampung kalijati. Kalijati itu sebuah desa yang dekat dengan subang, jawa barat.

Liburan pertama kali di sana, aku sering menangis karena jarang jauh dari orang tua. Namun, liburan yang ke dua kali aku mulai kerasan di sana. Soalnya asyik banget kalau ke desa itu. Penduduknya ramah, bahasanya halus, dan masih kelihatan gotong royongnya. Nggak kayak di jakarta yang loe loe gue gue. Aku kalau liburan menginap di rumah bibiku. Di sana aku berkenalan dengan sebuah keluarga yang terdiri dari seorang ibu dan lima anak.

Cinta Ini Milikmu Mama

To : ALL MAMA in MY HEART


"Rosa, bangun.. Sarapanmu udah mama siapin di meja." Tradisi ini sudah berlangsung 26 tahun, sejak pertama kali aku bisa mengingat tapi kebiasaan mama tak pernah berubah. "Mama sayang. ga usah repot-repot ma, aku sudah dewasa." pintaku pada mama pada suatu pagi. Wajah tua itu langsung berubah.

Pun ketika mama mengajakku makan siang di sebuah restoran. Buru-buru kukeluarkan uang dan kubayar semuanya, ingin kubalas jasa mama selama ini dengan hasil keringatku.. Raut sedih itu tak bisa disembunyikan.

Bunda, Rindu Ini Melangit Lagi!

Cintamu padaku, Berakar di sukma Rindangnya memenuhi jiwa Sepanjang masa
(sebuah sumber)

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang ibu bapaknya, Ibunya telah mengandungnya Dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, ...."
(QS Luqman : 14)

eramuslim - Bunda, malam ini tiba-tiba saja aku mengingatmu dengan utuh.

Ibuku, Tangguh!

eramuslim - Pernah suatu sore, ibu pulang dengan tapak kaki berdarah. "Tertusuk kerikil," terangnya. Setelah perjalanan panjang yang melelahkan semenjak pagi, wanita yang kasihnya tak terbilang nilai itu mengakhirinya dengan sedikit ringisan, "Tidak apa, cuma luka kecil kok," tenang ibu.

Padahal, baru dua hari lalu beberapa orang warga yang tak satu pun saya mengenalnya membopong ibu dalam keadaan pingsan. Ternyata ibu kelelahan hingga tak kuat lagi berjalan.

Sekali Lagi, Ciumlah Kaki Ibu

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintangan untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki penuh darah penuh nanah …

Anda pasti tahu kelanjutan syair lagu diatas, atau setidaknya pernah mendengar lagu tersebut. Iwan Fals dengan begitu puitis namun gamblang menggambarkan beratnya kehidupan yang harus dijalani seorang ibu demi mendidik dan membesarkan buah hatinya, Kita!

Mari hadirkan kembali wajah sang ibu dalam bayangan kita,

Senyum Bening Seorang Ibu

Alfa
Publikasi : 11-12-2003

KotaSantri.com - Hari itu sebagaimana biasa aku pulang sekolah siang hari bolong, bergulat dengan ganasnya aspal jalanan yang dibalut kerikil kecil diatas sepeda bekas ini. Huh mentari rasanya diatas ubun-ubun. Panas menyengat, jikalau kasurku di depan mata rasanya mau pingsan aja.

Pulang ke rumah berhadapan lagi dengan Ibuku, masih dengan senyuman kepura-puraannya.

Jumat, 16 Oktober 2009

Mother's Love

Ibuku hanya memiliki satu mata, sedang mata yang satunya cacat. Aku membencinya… dia sungguh membuatku menjadi sangat memalukan. Dia bekerja memasak buat para murid dan guru di sekolah… untuk menopang keluarga.

Ini terjadi pada suatu ketika aku duduk di sekolah dasar dan ibuku datang. Aku sungguh dipermalukan. Bagaimana bisa ia tega melakukan ini padaku? Aku membuang muka dan berlari meninggalkannya saat bertemu dengannya.

Keesokan harinya di sekolah…
“Ibumu bermata satu?!?!?….

Cinta Ibu

Suatu sore, seorang anak lelaki mendatangi ibunya yang sedang berada di dapur, dan memberinya selembar kertas yang sebelumnya ia tulisi.
Sang ibu mengambil kertas tersebut dan membacanya.

Ini yang telah ditulis oleh anak lelaki tersebut:
Untuk telah memotong rumput: $5
Untuk telah membersihkan kamarku minggu ini: $1

Kisah Seorang Ibu

Alkisah, beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan.” Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?” tanya si pemuda. “Oh… saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore nengokin anak saya yang ke dua”,jawab ibu itu.” Wouw… hebat sekali putra ibu” pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.
Pemuda itu merenung.

Surat Untuk Ibu

Surat Untuk Ibu*

dengan semua warna pelangi
ku gores surat untukmu ibu

aku ingin dengan surat ini
kau bisa berikan senyum lembutmu
di hamparan jagat langit malam ini
sebelum aku tertidur

sudah hampir penuh halaman
ku tulis surat ini untuk kupersembahkan
hanya padamu ibu

tapi entah mengapa meski seluruh jengkal
tubuhku bergetar saat menulis,
hanya satu kata yang selalu sama
tertulis di seluruh baris surat ini

: Rindu


Epri Tsaqib 19 Desember 2006
* Dimuat di majalah Annida edisi April 2007

Kamis, 15 Oktober 2009

Kasih Sayang Seorang Ibu

Kamis, 01-November-2007; 10:03:57 WIB
Ibu, Aku Mencintaimu
Oleh : Asep Muhsin

Apa sumber motivasi terbesar dalam hidup? Mungkin jawaban yang tepat adalah CINTA!! Cinta di sini bukan hanya berarti hubungan sepasang insan berlainan jenis, namun lebih kepada cinta universal. Cinta seorang ibu / ortu pada anaknya atau sebaliknya.. Inilah kekuatan terbesar yang dimiliki yang bisa menjadi sumber motivasi bagi semua orang.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan bahagian nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, aku tidak lapar” ———-KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA
Bunda Is My Inspirator!! My Mom is Amazing!! ^_^
 
Copyright 2009 Love Bunda All rights reserved.
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress Theme by EZwpthemes